Pemerintah Kabupaten Belitung Timur memprioritaskan pemanfaatan potensi letak strategis Belitong Timur di Selat Karimata untuk membangun kekuatan ekonomi berbasis kelautan. Terlebih dengan statusnya sebagai Alur Laut Kepulauan Indonesia I (ALKI-I), seolah hanya diperlukan sedikit upaya untuk memasarkan nilai Belitong Timur dan Selat Karimata di tingkat regional, nasional, bahkan internasional. Secara nyata memang sudah ada investor yang memanfaatkan potensi ekonomi Selat Karimata dengan membangun pelabuhan pengangkutan CPO dan PKO. Tetapi kemudian muncul antitesis yang intinya mengarah kepada perlu tidaknya pemerintah daerah mengkaji potensi tersebut secara lebih mendalam.
Selat Karimata dan Belitong Timur bagian Timur adalah kombinasi dari modal ekonomi (teori klasik) yang mungkin saja menjadi fokus pengembangan wilayah dalam konteks pasca pemekaran kabupaten di Pulau Belitong. Tetapi, sejauh ini pemerintah daerah belum menunjukkan tanda-tanda serius untuk memformulasikan kebijakannya terkait dengan potensi Selat Karimata. Masalah utama bagi daerah dengan kawasan pesisir seperti Belitong Timur adalah manggrove. Dikatakan sebagai masalah, karena kawasan manggove ini belum dipetakan, diukur, dan diidentifikasi kondisi fisiknya.
Selat Karimata dan Belitong Timur bagian Timur adalah kombinasi dari modal ekonomi (teori klasik) yang mungkin saja menjadi fokus pengembangan wilayah dalam konteks pasca pemekaran kabupaten di Pulau Belitong. Tetapi, sejauh ini pemerintah daerah belum menunjukkan tanda-tanda serius untuk memformulasikan kebijakannya terkait dengan potensi Selat Karimata. Masalah utama bagi daerah dengan kawasan pesisir seperti Belitong Timur adalah manggrove. Dikatakan sebagai masalah, karena kawasan manggove ini belum dipetakan, diukur, dan diidentifikasi kondisi fisiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar